Cek di sini

Kamis, 26 Mei 2016

[Puisi] Nir-


Terkadang, rasa-rasaku bukan manusia.
Barangkali sesekali hewan buas, yang tak mengaum. Bukan tak mampu, hanya saja tak jemawa, tanpa taring berbesi.

Kecut, tak ingin dipecut.
Hingga hanya sanggup terpaku, tanpa hati berbaja.

Tanpa, tanpa.

Apalah, tak seorang manusia sudi kujadikan karib. Bisa jadi sebab aku buas, sesekali, manusia, sesekali?
Bilamanakah kuperoleh kembali aumanku tatkala aku mewujud membuas?
Lalu, bilamanakah kuperoleh kembali hatiku tatkala aku mewujud manusia?
Adakah diri 'kan memberi?

Nir-, Nir-.
Sebab aku hanya Nir-.


26-05-2016

Rabu, 13 Januari 2016

[Fantranslation] Joan Aiken: “A Necklace of Raindrops”

Seuntai Kalung Rintik-Hujan
Penerjemah: Anggi Virgianti


Seorang pria bernama Pak Jones hidup di dekat laut dengan sang istri. Pada suatu malam berbadai Pak Jones sedang di kebunnya saat ia melihat pohon holly di samping gerbang mulai bergoyang dan berempasan.

Sewujud suara melolong, “Tolong aku! Aku tersangkut di pohon ini! Tolong aku, kalau tidak badai akan menerpa sepanjang malam.”

Terkejut bukan kepalang, Pak Jones berjalan menghampiri pohon tersebut. Di tengah-tengahnya tampak sesosok kakek tinggi dengan jubah kelabu panjang dan janggut yang juga kelabu panjang serta mata tecemerlang yang pernah kaulihat.

“Siapa engkau?” Pak Jones berujar. “Apa yang kaulakukan di pohon holly-ku?”