Cek di sini

Sabtu, 07 November 2015

[Review] Doujin Tokyo Ghoul "Assaggio" by Kuso Taisa & Mizuno Hikaru

GRANDIOSE!!!
PERFECTO!!!
MAGNIFIQUE!!!

LEZAT!!!

Saya sungguh menikmati “hidangan” ini. Sempurna. Sungguh "assaggio" yang sempurna.

4/5 bintang!!






Terdiri dari komik dan fanfic sekaligus. Mizuno Hikaru untuk penanggung jawab fanfic dan Kuso Taisa sebagai penanggung jawab komik.

Penyajian, penuturan, pembangunan suasana, perkembangan plot, penggambaran karakter; segala-galanya—sangat memuaskan saya! Bukan, bukan hanya puas, saya—ketagihan!!!

Saya bak gourmet saat membaca buku ini. Jilati tiap kata, endusi tiap paragraf, cicipi tiap garis gambar; dan semuanya sangat menggiurkan, membangkitkan selera “makan” saya. Saya—uh, saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya saat ini kecuali yang mendekati ini: untunglah saya gak menyerah dengan dunia doujin lokal saat ini!!!




Terima kasih kepada kedua doujinka; kalian sungguh-sungguh menakjubkan!! Saya bahagiaaaaaaaa~~~!!!

Berikan saya lebih lagi!





Saya sudah pernah baca doujin ini sebelumnya, tahun lalu saat “Assaggio” ini rilis di Cocoon, kalau tidak salah. Waktu itu saya cuma sempat baca sekilas milik teman saya sepulang dari acara. Benar-benar hanya sekilas, karena teman saya itu harus segera pulang—tapi doujin ini nempel banget di ingatan saya sebagai: doujin bagus. Dan saya merasa harus membacanya ulang suatu saat nanti pada waktu yang lebih santai, yang akhirnya terwujud sekarang hehe....

Bercerita mengenai Tsukiyama setelah berhasil melaksanakan permintaan Kaneki dan meminta "bayaran" berupa "mencicipi" Kaneki. Sederhana, tapi tangga-tangga intensitas pembangunan ceritanya sangat kokoh, jadi tidak berasa ada lubang di ceritanya .

Plot dibangun perlahan-lahan diiringi pendalaman kedua tokohnya yang sangat apik, jadi sangat nyaman untuk diikuti ♥


Pas baca pertama kali itu, saya sama sekali belum kenal manga maupun anime Tokyo Ghoul—maksud saya, saya memang tahu anime itu sedang booming saat itu, tapi saya sama sekali belum menyentuhnya, sekedar tahu judul (yah... sampai sekarang saya juga masih belum nonton dan baca TG sih... Ya, ya, saya tahu saya kudet anime ahahaha). Saya tidak tahu ghoul itu apa, bedanya dengan manusia apa, mereka kerjanya apa, kenapa makanin daging orang, aroma itu maksudnya apa.... Saya bahkan tidak tahu hubungan awal Kaneki dengan Tsukiyama, tapi kesemua pertanyaan dan kecemasan baca-doujin-tanpa-tahu-fandom itu serta-merta hilang berkat kecakapan kedua pengarangnya mengolah cerita.

Duh, asyik banget deh baca doujin ini.

Saya langsung gak peduli lagi ini sekedar fanwork dari suatu karya orisinal yang judulnya Tokyo Ghoul atau justru inilah karya orisinalnya. Terserah mau apa. Yang penting saya menikmatinya dan terpuaskan.





Awalnya saya kira saya jadi kepengen nonton Tokyo Ghoul setelah baca ini, tapi nyata-nyatanya sekarang saya malah cemas sendiri; takut kalau karakter Kaneki dan Tsukiyama yang saya “kenal” dari doujin ini berubah saat saya tonton Tokyo Ghoul yang orisinal—otak saya jadi bekerja terbalik, bukan lagi dari orisinal ke doujin melainkan dari doujin ke orisinal. Ahahaha....

Yang menyenangkan dari doujin ini adalah bahwa para pengarang tidak “membuang” pembaca yang tidak kenal fandom ini—seperti saya—begitu saja. Cerdasnya, pengarang mampu memasukkan unsur-unsur penjelasan ghoul itu apa, berapa jenis, kemampuannya apa, dan sebagainya itu dengan apik di dalam cerita tanpa mengganggu jalannya cerita itu sendiri. Pembaca “buta” kayak saya perlahan-lahan dikenalkan pada karya orisinal Tokyo Ghoul-nya; tidak serta-merta diabaikan hanya karena saya tidak kenal fandom-nya.

Biasanya saya selalu cemas tidak akan bisa menghayati para karakter suatu doujin jika itu bukan karakter yang saya sukai—apalagi jika saya tidak mengikuti fandom-nya. Tapi—ya ampun—sejak halaman pertama doujin ini, saya udah larut dalam cerita meski saya tidak tahu apa-apa soal Tokyo Ghoul.

Aaaaah, sebagai pembaca saya merasa dimanjakan ♥ Terima kasih ♥






Saya bukan lagi “Anggi” melainkan menjadi “Tsukiyama” sepanjang beberapa halaman komik di awal. Saya “Tsukiyama”, seorang gourmet yang perfeksionis, egosentris, posesif, dan tidak mau kalah. Saya “Tsukiyama” yang haus akan seseorang bernama “Kaneki”, saya menginginkan dirinya, saya frustrasi mendambakannya.

...Laisse-moi t’aimer?
Let me love you?


Setelah itu, begitu masuk bagian fanfic, saya sempat agak loss karena saya masih merasa sebagai “Tsukiyama” tapi ternyata fanfic-nya memakai sudut pandang orang ketiga—tapi merasa tersesatnya itu hanya sekitar satu paragraf pertama dan setelah itu saya sudah terseret arus lagi. Saya menjadi “Tsukiyama”, lalu “Kaneki”, lalu kembali jadi “Tsukiyama”—

The first peck came. As soft as a feather, damp and moist like the velvet texture of the rose. Tsukiyama’s lips felt soft, alluring.
—Ah, bukan, saya “Kaneki” yang baru saja dikecup “Tsukiyama” dengan lembut yang bagaikan sentuhan mawar.


His heart was beating in loud tempo, pulsating under Kaneki’s touch. “This is the real me. The whole, me. For you, all yours....”
—Ditarik kembali menjadi “Tsukiyama”, saya setengah mati berusaha meyakinkan “Kaneki” bahwa saya miliknya—sepenuhnya miliknya. Tidak ada lagi yang terpenting selain itu di dunia saya saat ini. Saya tergila-gila padanya.


Romantic and love related stuffs felt so foreign... and whenever Tsukiyama showers him with attention, Kaneki never know the exact reaction to reply the gourmet.
—Tapi saya tidak paham mengapa “Tsukiyama” begitu mengidam-idamkan saya. Tahukah ia bahwa saya tidak terbiasa dengan asmara?


Ah, it’s like a charm. Like a magic spell. It was hypnotizing.
—Bukan, bukan, saya “Tsukiyama” yang tengah mengutarakan cintanya—gairahnya—pada “Kaneki”.


Then, those feverish touches again.
—Tapi saya juga “Kaneki” yang menikmati sentuhan “Tsukiyama”.


His whole body was pulled into a giant swirl of pleasure. Indescribable, indefinite to be adequately explained using a mere word: “It is courageous to go into territory unknown”.




Siapa saya? Siapa saya?


Ah, saya tidak peduli lagi. Saat ini saya berganti-gantian menjadi “Tsukiyama” dan “Kaneki”.

Tidak ada lagi “Anggi”.







Oh God, ini beneran sihir atau apa siiiiih!!???

Saya sampai-sampai lupa diri, hanyut dengan permainan kata dan karakter-karakternya, dengan pembangunan suasana dan intensitas perkembangan plotnya!!

Luar biasa!! Menakjubkan!!



Berkali-kali ada aroma yang digambarkan dengan kata-kata musky, rich, enchanted untuk aroma Tsukiyama—hingga makin ke belakang, tiap kali ada kalimat deksripsi aroma Tsukiyama, saya seolah-olah memang membaui aroma yang maskulin, tebal, mewah, elegan di hidung saya. Saya bahkan seolah bisa mencium aroma yang berbeda milik Kaneki, yang lebih manis dan tawar dibanding milik Tsukiyama—tentu saja itu semua sekedar fantasi saya hohoho. Tapi inilah yang menunjukkan kepiawaian pengarangnya dalam mengolah kata, mereka menipu pembaca seolah semuanya memang nyata.


Adegan ranjangnya pun menawan. Seksi dan menggairahkan, tapi tidak jatuh jadi sekedar porn tanpa arti lantaran karakter dan suasananya masih “hidup”. Saya demen bagaimana si Kaneki malah teringat soal buku-buku yang pernah dibacanya pas tempo gairah mereka makin cepat, alih-alih hanya berfokus pada “Ah-uh”-nya doang.





Sudah ah, saya gak tau mau ngomong apa lagi. Uuuuh... saya malu sekaliiiiiih >////A////< *sekonyong-konyong*

Rasanya saya malu karena sangat-sangat-sangat menikmati ini—udah kepengen baca ulang lagi inih :”) Saya jadi heboh sendiri dan kebawa fangirling-an sendiri dan bahagia sendiri.

Pokoknya, terima kasih banyak kepada kedua doujinka dan orang-orang yang membantu mereka. Saya puas.

Ya ampun, entah kenapa ini guilty pleasure banget. Saya baru nyadar kalau saya mengakui saya merasa puas dengan cerita cinta membara yang penuh gigit-gigitan dan darah ini. Fufufufufu.... Tapi apa boleh buat, ini beneran cerita berkualitas buat saya. Jarang-jarang saya bisa nemu bacaan sebagus ini. Duh, bahagia. Tapi malu.


Total skor 4 dari 5 bintang dari saya!!! Wuhuuuuuuu~~~ Sudah berapa abad(?) saya gak pernah ngasih nilai setinggi ini?

1-nya ngilang gegara saya gak punya doujin ini, cetak lagi khusus buat saya, pliiiis


Baca ulang lagi ah, sebelum dibalikin ke empunyanya~! ♥



PS: Semua kata-kata asing di sini dikutip dari doujin-nya langsung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar